Pemetaan Partisipatif

Pemetaan Partispatif Sebagai Alat Untuk Mendorong Pengakuan Desa Kalaodi , Maluku Utara

wilayah kalaodiWilayah Kalaodi merupakan daerah pegunungan yang terletak di kecamatan Tidore Timur, dengan ber ibukota di Tidore Kepulauan, Propinsi Maluku Utara.  Berada di ketinggian -+ 900 meter di atas pemukaan laut. Dan terdapat pemukiman penduduk yang masih hidup

I.1 Wilayah Kalaodi

bersandar pada ritual budaya dan keasrian alam .Hutan rimbun nan lebat  di sela tanaman agroforestry , seperti Pala, Cengkeh dan Durian  senantiasa menjadi pemandangan yang indah ketika kita datang berkunjung ke wilayah tersebut. Hasil dari tanaman agroforesti tersebut merupakan alat untuk mencukupi kebutuhan sehari – hari, dari hasil panen tanaman tersebut masyarakat Kalaodi menjualnya  ke pasar kecamatan yang ada di Tidore Timur,   Masyarakat yang ada di  Kalaodi juga masih memegang kuat kultur dan budaya , sehingga kearipan local yang ada di wilayah tersebut sampai sekarang  masih terjaga dengan rapih.

Seiring dengan berjalanya waktu masyarakat baru sadar bahwa wilayah mereka tidak masuk kedalam peta administrasi menurut pemerintah, Dan di saat pemerintah kabupaten mengeluarkan RTRW wilayah mereka masih bersetatus Kawasan Hutan Lindung , padahal setiap tahun wilayah tersebut selalu mendapatkan biaya untuk pembangunan dari pemerintah, dan sudah terbentuk Kelurahan sejak Tahun 2007.  Masalah ini juga sudah di ketahui oleh pihak pemerintah kecamatan Tidore Timur. Dan masyarakat beserta lembaga pendamping sudah pernah mempertanyakan masalah ini ke dinas kehutanan dan Bappeda, Keputusan yang  di hasilkan paska pertemuan tersebut, Dinas kehutanan dan Bappeda akan menindak lanjuti permaslahan tersebut, dan mereka sudah mengakui bahwa benar di dalam wilayah tersebut sudah ada kelurahan, tetapi seiring dengan berjalanya waktu proses tersebut sampai sekarang ini belum ada tindak lanjutnya.

Dengan dasar itulah masyarakat bersama pemerintah dan lembaga pendamping melakukan inisiatif untuk melakukan pemetaan partisipatif , yang di fasilitassi oleh SLPP Malut dan JKPP Bogor, yang proses pelaksanaanya dilakukan dari tanggal 19-24 Februari 2014, hasil dari pemetaan yang dilakukan nantinya akan menjadi bahan masyarakat dan pemerintah kecamatan untuk mendorong pengakuan kelurahan Kalaodi dari pemerintah pusat.

Proses Kegiatan

Dalam proses kegiatan pemetaan yang di lakukan, hampir seluruh elemen masyarakat terlibat dalam proses tersebut, antara lain; Kepala Desa, Camat, Tokoh Adat dll. Sehingga proses yang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana.

proses survey lap

I.2 Proses survey lapangan

Hasil yang di dapat dalam proses tersebut adalah adanya peta wilayah kelurahan kalaodi yang sudah lengkap dengan batas Dusun kelurahan Kalaodi dan Tataguna lahan yang ada di wilayah Kalaodi versi masyarakat . Luas wilayah kelurahan kalaodi -+ 4500 Ha. dan dari hasil kegiatan tesebut juga ada 3 orang kader pemetaan yang akan menjadi tim pemetaan SLPP Malut, dan akan membantu kerja SLPP Malut dalam melakukan pemetaan di wilayah lain yang ada di wilayah Maluku Utara.

RTL Kegiatan

Rencana Tidak Lanjut Paska Pemetaan:

ü  Pemerintah Desa dan masyarakat kalaodi akan melakukan diskusi dengan wilayah desa yang berbatasan langsung dengan Kalaodi untuk verifikasi batas terkait dengan hasil pemetaan yang sudah dilakukan

ü  Akan membuat peta 3 dimensi wilayah kalaodi yang dilakukan oleh masyarakat dan pendamping

ü  Penyampaian hasil Peta  oleh Kepala Desa, Masyarakat  dan lembaga Pendamping kepeda pemerintah ( Camat, Walikota Tidore Kepulauan, Dinas Kehutanan, Bappeda, BPN, ) yang akan dilaksanakan dalam bentuk Workshop yang akan dilaksanakan di Kantor Kecamatan Tidore Timur pada minggu ke 3 Bulan maret, sebagai upaya untuk mendorong Pengesahan dan pengakuan peta dan wilayah kelurahan Kalaodi  oleh pemerintah

Oleh : Diarman (JKPP)

Sumber : survey lapangan dan informasi langsung dari masyarakat