Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP) mendukung langkah Presiden Joko Widodo yang akan mencabut konsesi lahan milik swasta atau BUMN yang bersengketa dengan masyarakat. JKPP pun siap untuk bekerjasama dengan mensuplai data maupun peta untuk dioverlay dengan data-data HGU, tambang dan ijin konsesi lainnya termasuk kawasan hutan.
“JKPP sangat mendukung gagasan untuk melakukan identifikasi, verifikasi dan registrasi status dan fungsi ruang di Indonesia, untuk menyelesaikan dan meminimalisir konflik ruang dan lahan. Sehingga dibutuhkan kejelasan regulasi, kelembagaan dan mekanisme teknis sampai ke tingkat daerah, serta keseriusan pihak pemerintah (Kementerian dan lembaga) untuk bisa saling berkoordinasi dengan baik dan saling melakukan verifikasi agar kasus-kasus tumpang tindih ruang dan lahan bisa segera diselesaikan” terang Imam.
Jokowi menekankan, rasa keadilan dan kepastian hukum harus dinomorsatukan dalam persoalan sengketa lahan. Ia menilai masyarakat yang sudah lama tinggal di lahan itu lebih berhak atas tanah yang mereka tempati. “Sudah jelas di situ sudah hidup lama di situ, malah kalah dengan konsesi yang baru saja diberikan,” kata mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Presiden Jokowi Ancam Cabut Konsesi Lahan yang Bersengketa dengan Masyarakat”, https://nasional.kompas.com/read/2019/05/03/10534661/presiden-jokowi-ancam-cabut-konsesi-lahan-yang-bersengketa-dengan-masyarakat.