Pemetaan Partisipatif

Sangat Penting, Informasi Geologi Dalam Tata Ruang

Dengan kejadian gempa bumi tektonik di Yogyakarta, Sabtu lalu, yang menelan cukup banyak korban saudara-saudara kita, kembali kita diingatkan pentingnya informasi geologi dalam tata ruang daerah. Selama ini Informasi geologi belum banyak digunakan dalam perencanaan daerah sehingga apabila terjadi bencana geologi menimbulkan dampak yang cukup besar. 

Posisi geologis Indonesia memang rentan terhadap berbagai peristiwa geologi seperti gempa bumi. Bencana alam geologi seperti gempa bumi memang tidak mudah untuk diprediksi, namun kita tetap dituntut waspada dan menyesuaikan penataan ruang dengan Informasi geologi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gempa serta memperkecil dampak dari kejadian tersebut.

Hingga saat ini, DESDM telah menyelesaikan penyusunan peta-peta bencana geologi yaitu Peta Rawan Bencana Gunung Api atau Bahaya Gunung Api (telah selesai 100 % untuk 79 gunung api aktif type A di Indonesia), peta Rawan Gempa Bumi Indonesia yang mengidentifikasi 27 wilayah rawan gempa bumi merusak di Indonesia. Selain itu, DESDM juga telah menyelesaikan Peta Sesar Aktif dan sebaran Pusat Gempa Bumi merusak di Indonesia serta peta Zone Kerentaan Gerakan Tanah (tanah longsor) dimana untuk wilayah Jawa sudah selesai 90 %. Untuk pulau Sumatera selesai 15 % dan untuk pulau Sulawesi selesai 10 %. Saat ini terus dilakukan penelitian dan penyusunan peta-peta rawan bencana geologi tersebut sehingga diharapkan semua wilayah di Indonesia terutama yang rentan terhadap bencana alam geologi memiliki informasi yang memadai.

Memang harus diakui bahwa bagi banyak pihak, informasi geologi tata lingkungan ini masih terasa asing. itu menjadi sangat penting untuk memperkenalkan dan memasyarakatkan informasi geologi tata lingkungan kepada para perencana penataan ruang, misalnya BAPPENAS, BAPPEDA, dan instansi terkait lainnya, serta masyarakat luas. Untuk maksud ini, DESDM terus melakukan sosialisasi kepada berbagai pihak termasuk pemerintah daerah untuk menggunakan peta geologi tata lingkungan dalam perencanaan wilayah. Pembangunan pemukiman, sentra bisnis dan infrastruktur lainnya akan jauh lebih aman apabila dalam perencanaannya sudah memasukkan informasi geologi tata lingkungan. Masyarakat juga tidak perlu panik apabila terjadi bencana alam geologi karena sudah diperkirakan jalur-jalur yang potensial terkena dampak bencana.