Pemetaan Partisipatif

Singapura Kena Imbas Kebakaran Hutan di Sumatera

Singapura Kena Imbas Kebakaran Hutan di Sumatera   

Kabut asap akibat kebakaran hutan menyelimuti kawasan perkotaan di Padang, Sumbar, 17 September 2014. ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Singapura – Pejabat Singapura dan Malaysia meminta Indonesia segera menyelesaikan masalah kebakaran hutan di Riau yang mulai menganggu wilayahnya. Akibat kebakaran itu, polusi udara Singapura naik ke tingkat “tidak sehat” sejak Senin lalu. 

Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA) melaporkan indeks standar pencemaran udara (PSI) di wilayahnya mencapai tingkat tertinggi, yaitu 111, meski sempat menurun jadi 80 beberapa jam kemudian. Hal ini disebabkan oleh asap kebakaran yang semakin menyelimuti negara itu.

“Asap kabut yang ada di Singapura saat ini disebabkan oleh kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera Selatan selama tiga-empat hari terakhir. Kami berharap PSI bisa kembali normal,” kata NEA, seperti dilaporkan My Sinchew, Senin, 15 September 2014.

Singapura dan Malaysia langganan terkena dampak kiriman asap akibat kebakaran hutan di Indonesia selama Juli-September 2014. Asap tebal paling terasa di wilayah barat Singapura yang berdekatan dengan Pulau Sumatera.

Tahun lalu, PSI di Singapura dan Malaysia mencapai tingkat tertinggi dan memaksa seluruh warga menggunakan masker. Akibat asap yang tebal, perekonomian Singapura juga lumpuh dan menyebabkan kerugian. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai meminta maaf kepada dua negara tetangganya itu.

Bulan lalu, Singapura telah mengesahkan rancangan undang-undang yang memberikan kekuatan kepada pemerintah untuk memberikan denda pada perusahaan yang menyumbang polusi di negaranya sebesar US$ 1,6 juta atau sekitar Rp 19 miliar. Aturan ini rencananya juga akan diberlakukan bagi perusahaan di luar Singapura, tapi belum disetujui pemerintah.

RINDU P. HESTYA | MY SINCHEW

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/09/18/118607874/Singapura-Kena-Imbas-Kebakaran-Hutan-di-Sumatera