Sompo Environment Foundation (SOMPOEF) menggelar Kick Off Ceremony NGO Learning Internship Program in Indonesia pada Selasa (4/2/2020) di PT. Sompo Insurance Indonesia, Mayapada Tower II, Jakarta.
Executive Director Sompo Environment Foundation (SOMPOEF), Mr. Yoshikazu Nishiwaki
dalam sambutannya mengatakan NGO Learning Internship Program di Indonesia merupakan program yang diberikan bagi mahasiswa-mahasiswi WNI untuk magang di berbagai NGO Lingkungan yang berada di wilayah Jabodetabek dalam jangka waktu delapan bulan. Di Indonesia, Program ini dimulai pada awal tahun 2019 yaitu bulan Februari sampai September. Pada tahun 2020, sebanyak 20 mahasiswa akan mengikuti program ini selama 75 hari untuk magang di 9 NGO Mitra.
“Program ini bertujuan agar mahasiswa ikut belajar di NGO lingkungan dan belajar dari staf NGO yang sudah berpengalaman. Sehingga, mahasiswa tersebut dapat memahami isu-isu lingkungan dan akan menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap konservasi lingkungan, dan juga melalui program ini diharapkan dapat membangun kesadaran dan sikap bagi generasi penerus yang peduli lingkungan, serta membantu mahasiswa tumbuh sebagai anggota masyarakat yang memiliki perspektif yang lebih luas saat mereka berfikir tentang isu-isu lingkungan dan sosial masyarakat” terang Yoshikazu.
Di Jepang, NGO Learning Internship Program telah dilakukan sejak tahun 2000 dan telah mencapai 1000 mahasiswa. Indonesia merupakan negara pertama diluar Jepang yang menyelenggarakan program ini.
Berikut sembilan NGO Mitra, tersebut terdiri dari: AB2TI, Benua Hijau, BOSF, Burung Indonesia, Conservation International Indonesia, DeTara, InSWA, JKPP dan Kehati.
Divisi Kaderisasi dan Media Outreach, Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP), Sahdi Sutisna menyambut baik agenda NGO Learning Internship Program tahun 2020 ini. Menurutnya, program tersebut telah dapat memberikan warna tersendiri bagi mahasiswa untuk lebih mengenal serta memahami dinamika masyarakat secara langsung.
“Bila sebelumnya mengenal isu lingkungan hanya di sekitar kampus saja, melalui program ini mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat, memahami persoalan serta menyusun perencanaan terkait isu-isu lingkungan secara partisipatif. Pengalaman ini tentu akan menjadi modal baik untuk bekal setelah lulus dari kampus kemudian hari” ujar Aji, sapaan Sahdi Sutisna.
Untuk Tahun 2020, Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP) untuk tahun 2020 dipercaya untuk menerima tiga orang mahasiswa magang, Yakni:
1. Ahmad Juang Setiawan, IPB Jurusan Geofisika dan Meteorologi semester 7
2. Bayu Sakti Wicaksana, IPB Jurusan Geofisika dan Meteorologi semester 7, dan
3. Farhana Nurysyifa, IPB (S2) Jurusan Arsitektur Lanskap, Semester 1.
menarik sekali, karena kit sebagai makhluk ciptaan tuhan dan sebagai mahasiswa wajib untuk memahami isu-isu lingkungan
Semoga semakin banyak mahasiswa yang memahmi isu2 lingkungan