Kamis, 21 Juli 2022, bertempat di Ruang Rapat Gedung R, Badan Informasi Geospasial (BIG), JKPP diundang untuk datang dalam rapat koordinasi terkait tukardata toponimi antara JKPP dengan BIG. Kegiatan dimulai dengan penyampaian kondisi terkini bahwa kebutuhan toponimi sampai tahun 2024 di Indonesia mencapai 35-40 juta nama, tetapi dari sekian banyak nama tersebut hanya 8 juta yang akan dibakukan dan akan ditampilkan di peta RBI. Menampilkan juga beberapa tipe tutupan lahan menurut BIG, perkotaan, pedesaan, dan areal hutan. BIG menganggap JKPP punya keahlian dan pengalaman yang banyak di bagian pedesaan dan Kawasan hutan. BIG telah melakukan survei toponimi dengan menggunakan surveyor akan tetapi hasil yang didapat tidak memuaskan karena kurangnya sumber daya manusia dan keterbatasan waktu. Bahkan data yang dihasilkan dan ada di RBI, masih ada yang beberapa tidak cocok dengan keadaan di lapangannya. BIG mempunyai alternatif untuk tukar data dengan para akademis, komunitas/masyarakat, dan NGO. Seperti contohnya BIG sudah menggunakan data OSM, dan BIG menyebutkan OSM sebagai pemilik data.
Diskusi tentang fakta-fakta yang didapat di lapangan oleh JKPP
Selanjutnya perkenalan terkait sistem informasi yang PRT-BIG buat yaitu “SINAR”. SINAR sendiri mempunyai kepanjangan “Sistem Informasi Nama Rupabumi”. Aplikasi ini memiliki dua macam versi yaitu aplikasi mobile dan versi website. Dalam bentuk aplikasi mobile, SINAR berguna untuk penginputan data secara langsung, sedangkan untuk versi website lebih kepada untuk penelaahan data-data yang sudah masuk ke SINAR. Data-data toponimi yang ada di SINAR memiliki klasifikasi/jenis unsurnya, nama lokal, nama umum, dan beberapa atribut data lainnya. Untuk penginputan data pun terdapat 2 cara, yaitu via Sistem Informasi (SI) dan Non-SI. Via SI langsung menginput dari aplikasi SINAR, dari data kordinat, pelafalan (Suara), penulisan, dan foto. Cara kedua dengan Non-SI, yaitu memberikan langsung data-data yang dipunyai kepada pengelola SINAR/BIG, nantinya akan diverifikasi lagi untuk data-data yang diberikan. Data-data yang sudah masuk ke SINAR dapat diakses oleh para pengguna (dapat diunduh). Data yang dimasukan oleh para kontributor yang sudah dibakukan/sudah dijadikan dokumen negara akan diumumkan kepada para pemilik/penginput data.
JKPP menampilkan contoh data toponimi
Selanjutnya, dari JKPP menampilkan beberapa contoh data toponimi yang dimiliki oleh JKPP. Contoh yang ditampilkan adalah 2 desa yang ada di data Program Desa Peduli Gambut tahun 2018. Pada data tersebut ditampilkan toponimi dari berbagai penggunaan lahan, nama jalan/kanal, nama sungai, serta titik fasum-fasos di tiap desa. Kemudian juga menampilkan data yang ada di Desa Kaluku Tinggu, Palu. Di data ini menampilkan titik lokasi dengan nama lokalnya, yang mana hal ini menjadi pertimbangan juga untuk BIG, karena data tersebut belum bisa masuk ke dalam klasifikasi yang mereka buat. Data ini merupakan titik historical/yang memiliki sejarah di masyarakat lokal/adat serta juga memiliki fungsi yang sebenarnya hanya ada di masyarakat lokal/adat tertentu. Dan ini menjadi masukkan untuk BIG dalam pembuatan atribut data ke depannya, karena di tiap daerah akan menemukan keunikannya sendiri dalam pemberian nama tempat/toponimi.
Add Comment