“Jalur tol ke Sukabumi itu sudah digadang-gadang sejak 2004 silam. Tapi sampai saat ini, hampir 10 tahun, belum juga terealisasi. Kami sering mengedor-gedor Pemerintah Pusat agar bisa segera direalisasikan pembangunan jalan tol itu,” kata Asisten Daerah II Bidang Ekonomi Dana Budiman kepada Media Indonesia.
Budiman menilai penting keberadaan jalan tol karena selama ini banyak wisatawan yang mengeluh dengan kemacetan di Sukabumi. Padahal, sejumlah objek wisata di Kabupaten Sukabumi bisa menjadi andalan untuk meningkatkan pendapatan sektor pariwisata.
“Bingung juga jika ada gelaran event-event nasional di Kabupaten Sukabumi. Tentunya perlu dukungan infrastruktur jalan untuk mempermudah dan mempercepat akses jalan. Satu di antaranya ya jalan tol itu,” sebutnya.
Budiman menyebutkan potensi alam yang dimiliki Kabupaten Sukabumi sangat luar biasa. Hal itu diketahui dalam rencana detail tata ruang (RDTR) sebagai turunan dari rencana tata ruang wilayah (RTRW).
“Dari 47 kecamatan yang ada, hampir setiap kecamatan memiliki potensi alam yang bisa dikembangkan menjadi sektor pariwisata,” sebut Budiman.
Karena itu, jika nanti pembangunan jalan tol terealisasi, Budiman yakin Kabupaten Sukabumi bakal lebih maju, meskipun wilayahnya bukan berada di daerah pelintasan. Apalagi jika nanti geopark Ciletuh di Kecamatan Ciemas sudah ditetapkan sebagai kawasan nasional bahkan internasional, tak menutup kemungkinan jumlah wisatawan bakal semakin bertambah
“Kabupaten Sukabumi itu tidak seperti Kabupaten Cianjur yang berada di jalur perlintasan. Tapi jika melihat potensi alamnya, saya yakin Kabupaten Sukabumi bisa maju pesat dengan catatan harus didukung pula penunjang lainnya, seperti jalan tol,” terang Budiman.
ADF
Indonesian
English